RIAUMANDIRI.ID, SUMEDANG - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan akan menindak tegas pelaku kekerasan di dunia pendidikan. Tito tak segan untuk memidanakan siapa pun yang menerapkan pola kekerasan di dunia pendidikan.
"Jika di institusi pendidikan ada pelaku kekerasan kita akan tindak tegas, akan kita pidanakan," ujar Tito saat melantik 1.608 Muda Praja IPDN, di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
Tito mengatakan, sistem pendidikan dengan cara kekerasan tidak dibenarkan di belahan dunia mana pun.
"Dunia pendidikan tidak mengenal sistem kekerasan. Di tempat saya pernah belajar di akpol, di kepolisian, di Amerika, Australia, di negara tempat saya pernah belajar juga tidak mengenal istilah kekerasan," tutur Tito.
Dalam kesempatan ini, Tito juga mengingatkan tantangan pemerintah ke depan akan lebih kompleks. Khususnya dalam menghadapi fenomena globalisasi dan fenomena demokratisasi. Sehingga, kata Tito, para praja Muda IPDN ini harus menjadi aparatur pemerintahan yang memiliki wawasan luas, sekaligus memiliki moralitas yang baik.
"Dalam menghadapi tantangan ke depan yang kompleks ini, saya minta kepada muda praja ini untuk menjadi aparatur yang memiliki wawasan luas sekaligus moralitas yang baik. Mampu merubah mindset aparatur negara, dari aparatur pemerintah menjadi abdi negara, ini tidak mudah," sebut Tito.
Tito menambahkan, penyelenggara pemerintahan ke depan juga dituntut untuk fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur, mempermudah regulasi, menyederhanakan birokrasi melalui reformasi birokrasi.
"Yang tidak kalah penting adalah transformasi ekonomi, integritas luhur melayani masyarakat dengan setulus hati," kata Tito.**